Pancur Batu- Iswan Barus (45) warga Dusun IV Lau Macem, Desa Durin Pitu, Pancur Batu, ditemukan oleh warga tewas dengan kondisi bugil di sebuah ladang buah Belimbing milik Marlin br Gurusinga (46), Rabu (2/2) sekitar pukul 19.00 Wib. Diduga korban tewas karena kebanyakan menenggak miras.
Informasi yang dihimpun wartawan, menyebutkan, penemuan korban tewas, berawal dari Yanti br Purba (30) warga desa yang melihat korban berlari menuju ladang belimbing milik Marlin. Korban pada saat itu berlari kencang, dan mengucapkan “Panas panas panas”, setelah melihat korban berlari seperti itu, Yanti merasa takut. Dengan cepat Yanti pergi menemui Marlin sebagai pemilik ladang untuk melihat apa yang terjadi.
Mendapat laporan dari Yanti, Marlin langsung memberitahu suaminya bernama Model Purba (48), yang adalah kepala dusun IV Lau Macem. Begitu mendengar laporan dari sang istri, Model langsung menghubungi kepala desa Durin Pitu Dahlan Purba, melalui hape, namun hape kades tak aktif. Model langsung berinisiatif untuk mendatangi rumah kades, ternyata kades juga tak ada di rumah.
Untuk mengetahui apa yang terjadi, Model sebagai kepala dusun mengambil keputusan untuk melihat apa yang terjadi, bersama warga desa. Mereka pergi ke ladang belimbing, tempat korban berlari-lari. Ternyata benar penglihatan Yanti, korban memang berada di ladang tersebut. Kondisi korban saat warga menemukannya sudah tergeletak. Posisi korban menyamping dengan kondisi bugil.
Model selaku kepala dusun, akhirnya mendekati korban. Begitu didekati kepala dusun mencoba memanggil korban, namun tidak ada sahutan dari korban. Sementara mulut korban tercium bau miras. Warga desa juga sempat memanggil nama korban, tapi hasilnya nihil. Setelah diperiksa nadi dan jantungnya oleh warga, barulah diketahui korban telah tewas.
Melihat kondisi itu, kepala dusun langsung menghubungi Polmas (Polisi Masyarakat) yang ada di desa. Kemudian Polmas menghubungi Polsek Pancur Batu untuk penyidikan lebih lanjut. Kapolsek Pancur Batu Kompol JK Tampubolon bersama personilnya, langsung turun ke lokasi kejadian. Untuk mencapai lokasi kejadian, pihak kepolisian harus berjalan kaki sekitar 2 km, karena tidak bisa dilalui kendaraan.
Setelah sampai ke lokasi, pihak kepolisian langsung membersihkan lokasi kejadian dan memeriksa tubuh korban. Sekitar 1 jam polisi melakukan penyisiran dan pemeriksaan korban, ternyata polisi hanya menemukan 1 unit hape warna hitam, nasi putih dalam kotak yang sudah dimakan, beserta baju dan celana warna hitam yang disangkutkan pada batang buah belimbing. Dalam pemeriksaan tubuh korban, tidak ditemukan sama sekali bekas penganiayaan. Untuk kepentingan otopsi, korban dibawa ke RSUP H Adam Malik.
Untuk mengangkat jasad korban, warga desa sama-sama menggotong dengan menggunakan tandu buatan sendiri. Sementara itu kepala Dusun IV Lau Macem, Desa Durin Pitu, Model Purba, mengatakan, kalau korban memang sempat tinggal di desa ini bersama istrinya bernama Nurhayati (45). “Namun semenjak bercerai dengan istrinya sekitar 3 tahun yang lalu, korban tidak tinggal di desa ini lagi,” terangnya.
Model juga menjelaskan, baru beberapa minggu ini korban terlihat kembali ke desa ini. “Baru beberapa minggu ini, kita melihat korban kembali lagi kemari, namun entah kenapa, korban setelah pulang sangat sering menenggak minuman keras,” pungkasnya.
Kapolsek Pancur Batu Kompol JK Tampubolon, saat dikonfirmasi, membenarkan telah ditemukan korban tewas di ladang belimbing. “Kita telah memeriksa korban, dan tidak ada ditemukan sedikitpun bekas penganiayaan. Dugaan korban tewas adalah kebanyakan minum miras, sehingga menyebabkan jantung korban tidak tahan, sehingga merasa panas, seperti yang dikatakan oleh Yanti saat berpapasan dengan korban waktu berlari keladang,” terangnya.
Tampubolon juga mengungkapkan, sejumlah warga desa mengatakan, korban sebelum ditemukan tewas, sempat menenggak minuman keras. “Warga ada yang melihat korban minum miras, namun belum dapat kita pastikan jenis minumannya karena dilokasi kejadian tidak ditemukan botol minuman keras,” ujarnya.
Beberapa warga juga, tambah Tampubolon, mengatakan, kalau korban setelah bercerai dengan istrinya tiga tahun lalu, diduga mengalami stres. “Diduga saat bercerai, korban mengalami stres. Karena menurut warga, korban sebelum bercerai tak pernah menenggak miras,” pungkasnya.mpc-mdn3
Informasi yang dihimpun wartawan, menyebutkan, penemuan korban tewas, berawal dari Yanti br Purba (30) warga desa yang melihat korban berlari menuju ladang belimbing milik Marlin. Korban pada saat itu berlari kencang, dan mengucapkan “Panas panas panas”, setelah melihat korban berlari seperti itu, Yanti merasa takut. Dengan cepat Yanti pergi menemui Marlin sebagai pemilik ladang untuk melihat apa yang terjadi.
Mendapat laporan dari Yanti, Marlin langsung memberitahu suaminya bernama Model Purba (48), yang adalah kepala dusun IV Lau Macem. Begitu mendengar laporan dari sang istri, Model langsung menghubungi kepala desa Durin Pitu Dahlan Purba, melalui hape, namun hape kades tak aktif. Model langsung berinisiatif untuk mendatangi rumah kades, ternyata kades juga tak ada di rumah.
Untuk mengetahui apa yang terjadi, Model sebagai kepala dusun mengambil keputusan untuk melihat apa yang terjadi, bersama warga desa. Mereka pergi ke ladang belimbing, tempat korban berlari-lari. Ternyata benar penglihatan Yanti, korban memang berada di ladang tersebut. Kondisi korban saat warga menemukannya sudah tergeletak. Posisi korban menyamping dengan kondisi bugil.
Model selaku kepala dusun, akhirnya mendekati korban. Begitu didekati kepala dusun mencoba memanggil korban, namun tidak ada sahutan dari korban. Sementara mulut korban tercium bau miras. Warga desa juga sempat memanggil nama korban, tapi hasilnya nihil. Setelah diperiksa nadi dan jantungnya oleh warga, barulah diketahui korban telah tewas.
Melihat kondisi itu, kepala dusun langsung menghubungi Polmas (Polisi Masyarakat) yang ada di desa. Kemudian Polmas menghubungi Polsek Pancur Batu untuk penyidikan lebih lanjut. Kapolsek Pancur Batu Kompol JK Tampubolon bersama personilnya, langsung turun ke lokasi kejadian. Untuk mencapai lokasi kejadian, pihak kepolisian harus berjalan kaki sekitar 2 km, karena tidak bisa dilalui kendaraan.
Setelah sampai ke lokasi, pihak kepolisian langsung membersihkan lokasi kejadian dan memeriksa tubuh korban. Sekitar 1 jam polisi melakukan penyisiran dan pemeriksaan korban, ternyata polisi hanya menemukan 1 unit hape warna hitam, nasi putih dalam kotak yang sudah dimakan, beserta baju dan celana warna hitam yang disangkutkan pada batang buah belimbing. Dalam pemeriksaan tubuh korban, tidak ditemukan sama sekali bekas penganiayaan. Untuk kepentingan otopsi, korban dibawa ke RSUP H Adam Malik.
Untuk mengangkat jasad korban, warga desa sama-sama menggotong dengan menggunakan tandu buatan sendiri. Sementara itu kepala Dusun IV Lau Macem, Desa Durin Pitu, Model Purba, mengatakan, kalau korban memang sempat tinggal di desa ini bersama istrinya bernama Nurhayati (45). “Namun semenjak bercerai dengan istrinya sekitar 3 tahun yang lalu, korban tidak tinggal di desa ini lagi,” terangnya.
Model juga menjelaskan, baru beberapa minggu ini korban terlihat kembali ke desa ini. “Baru beberapa minggu ini, kita melihat korban kembali lagi kemari, namun entah kenapa, korban setelah pulang sangat sering menenggak minuman keras,” pungkasnya.
Kapolsek Pancur Batu Kompol JK Tampubolon, saat dikonfirmasi, membenarkan telah ditemukan korban tewas di ladang belimbing. “Kita telah memeriksa korban, dan tidak ada ditemukan sedikitpun bekas penganiayaan. Dugaan korban tewas adalah kebanyakan minum miras, sehingga menyebabkan jantung korban tidak tahan, sehingga merasa panas, seperti yang dikatakan oleh Yanti saat berpapasan dengan korban waktu berlari keladang,” terangnya.
Tampubolon juga mengungkapkan, sejumlah warga desa mengatakan, korban sebelum ditemukan tewas, sempat menenggak minuman keras. “Warga ada yang melihat korban minum miras, namun belum dapat kita pastikan jenis minumannya karena dilokasi kejadian tidak ditemukan botol minuman keras,” ujarnya.
Beberapa warga juga, tambah Tampubolon, mengatakan, kalau korban setelah bercerai dengan istrinya tiga tahun lalu, diduga mengalami stres. “Diduga saat bercerai, korban mengalami stres. Karena menurut warga, korban sebelum bercerai tak pernah menenggak miras,” pungkasnya.mpc-mdn3