Buntut kerusuhan politik yang terjadi di Mesir baru-baru ini, membuat sejumlah orang tua mahasiswa yang anaknya kuliah di Mesir merasa cemas dengan keselamatan anggota keluarga mereka semenjak adanya kerusuhan tersebut.
Hal tersebut dikatakan para orang tua yang anaknya sekolah di Mesir kemarin Senin (31/1) di Mesjid Lama Gg Bengkok Kesawan Medan. Mereka meminta agar pihak Kementerian Luar Negeri segera mengevakuasi para mahasiswa Indonesia yang ada di Mesir, pasalnya mereka khawatir dengan keselamatan anak mereka akibat kerusuhan politik yang terjadi di Mesir.
Tak hanya itu para orang tua tersebut juga merasa cemas disebabkan hubungan komunikasi mereka dengan anak atau saudaranya di Mesir belakanhgan ini sangat susah setelah meletusnya kerusuhan di Mesir beberapa hari yang lalu.
Hal tersebut katakana, Naharman warga Medan Tembung yang juga salah seorang anggota keluarga yang adiknya kuliah di Mesir kiepada BRM kemarin. Tak hanya itu dia juga mengatakan kalau keselamatan kedua adiknya, Khaurunisa dan Syahrul Azuar yang menjalani pendidikan di Mesir saat ini di titipkan di salah satu rumah keluarganya yang tinggal di Mesir.
Selain Naharman yang khawatir atas kondisi keluarganya yang berada di Mesir, hal senada juga juga diutarakan Diapari Siregar dan Ratna Mauli Lubis, pasangan suami istri ini (Pasutri) mengatakan kekhawatiran mereka semenjak adanya kerusuhan itu. Sejak kesurusuhan tersebut menguak anak pasutri tersebut yakni, Abuzal Siregar dan Hafifah Siregar yang Kuliah di Al Azhar Kairo tidak bisa lagi dihubungi. Saat berkomunikasi terakhir dengan anaknya beberapad waktu yang lalu, Ratna mengatakan kalau anaknya sudah payah untuk makan, pasalnya akibat kerusuhan tersebut beberapa kedai dan rumah makan yang berada di Mesir tutup dan takut beroperasi.
Dikatakan para orang tua murid itu kepada wartawan kemarin agar mendesak pemerintah segera melakukan evakuasi dan Depoirtasi terhadap anggota keluarga mereka yang masih berada di Mesir terutama anak-anak mereka yang masih berkuliah atau sekolah. Kata Ratna lagi, bahwa dirinya juga mengkhawatirkan anaknya Khairunisa diapa-apakan oleh para pria Mesir yang terkenal dengan pemerkosa para perempuan asing yang berada di Mesir.
Dalam peryatan saat itu, Salah seorang orang tua, Ratna menyatakan kesedihan dan tiba-tiba menangis karena putusnya hubungan komunikasi dengan anaknya dalam pekan terakhir ini.
Hal tersebut dikatakan para orang tua yang anaknya sekolah di Mesir kemarin Senin (31/1) di Mesjid Lama Gg Bengkok Kesawan Medan. Mereka meminta agar pihak Kementerian Luar Negeri segera mengevakuasi para mahasiswa Indonesia yang ada di Mesir, pasalnya mereka khawatir dengan keselamatan anak mereka akibat kerusuhan politik yang terjadi di Mesir.
Tak hanya itu para orang tua tersebut juga merasa cemas disebabkan hubungan komunikasi mereka dengan anak atau saudaranya di Mesir belakanhgan ini sangat susah setelah meletusnya kerusuhan di Mesir beberapa hari yang lalu.
Hal tersebut katakana, Naharman warga Medan Tembung yang juga salah seorang anggota keluarga yang adiknya kuliah di Mesir kiepada BRM kemarin. Tak hanya itu dia juga mengatakan kalau keselamatan kedua adiknya, Khaurunisa dan Syahrul Azuar yang menjalani pendidikan di Mesir saat ini di titipkan di salah satu rumah keluarganya yang tinggal di Mesir.
Selain Naharman yang khawatir atas kondisi keluarganya yang berada di Mesir, hal senada juga juga diutarakan Diapari Siregar dan Ratna Mauli Lubis, pasangan suami istri ini (Pasutri) mengatakan kekhawatiran mereka semenjak adanya kerusuhan itu. Sejak kesurusuhan tersebut menguak anak pasutri tersebut yakni, Abuzal Siregar dan Hafifah Siregar yang Kuliah di Al Azhar Kairo tidak bisa lagi dihubungi. Saat berkomunikasi terakhir dengan anaknya beberapad waktu yang lalu, Ratna mengatakan kalau anaknya sudah payah untuk makan, pasalnya akibat kerusuhan tersebut beberapa kedai dan rumah makan yang berada di Mesir tutup dan takut beroperasi.
Dikatakan para orang tua murid itu kepada wartawan kemarin agar mendesak pemerintah segera melakukan evakuasi dan Depoirtasi terhadap anggota keluarga mereka yang masih berada di Mesir terutama anak-anak mereka yang masih berkuliah atau sekolah. Kata Ratna lagi, bahwa dirinya juga mengkhawatirkan anaknya Khairunisa diapa-apakan oleh para pria Mesir yang terkenal dengan pemerkosa para perempuan asing yang berada di Mesir.
Dalam peryatan saat itu, Salah seorang orang tua, Ratna menyatakan kesedihan dan tiba-tiba menangis karena putusnya hubungan komunikasi dengan anaknya dalam pekan terakhir ini.