Munculnya tulisan berupa selebaran yang beredar di masyarakat maupun internet, tentang penistaan agama khususnya agama Islam. Kapolsek Pancur Batu Kompol JK Tampubolon langsung bereaksi cepat, dengan memanggil para tokoh agama Islam maupun Kristen yang ada di Kecamatan Pancur Batu, untuk mengadakan pertemuan membahas hal tersebut, Jumat (21/1) sekitar pukul 09.30 Wib.
Dalam pertemuan yang bertempat di ruangan Kapolsek yang dihadiri sekitar 16 orang tokoh agama, Kapolsek Pancur Batu, Kompol JK Tampubolon yang didampingi Kanit Binmas AKP MKL Tobing, dan Bhabinkamtibmas Aiptu Rudang Tarigan, menghimbau kepada tokoh-tokoh agama yang ada disetiap desa yang ada di Pancur Batu, agar memberikan himbauan kepada warga untuk tidak terpancing dengan selebaran-selebaran yang menimbulkan perpecahan antar umat beragama. "Jika ada warga yang mendapatkan selebaran tersebut, agar segera memusnahkannya atau memberikan selebaran tersebut ke Polsek Pancur Batu," terangnya.
Tampubolon juga menjelaskan, saat ini tulisan berupa selebaran tersebut sudah beredar di Sumatera Utara, namun belum kita temukan di wilayah Pancur Batu. Melalui internet juga sudah ada. "Kita harus mengantisipasi tulisan yang menjelek-jelekkan satu agama, agar jangan ada lagi perpecahan di Indonesia ini," tuturnya.
sementara itu Ustadzh Isnanto, saat menghadiri petemuan tersebut memberikan apresiasi positif kepada Kapolsek yang tanggap dengan isu-isu yang tak benar. "Saya juga telah mengetahuinya melalui internet, dan apa yang diungkapkan oleh penulis itu sangat berbahaya dan tidak benar. Saya akan memberitahukan warga yang ada di desa saya, agar tidak mudah terpancing jika mereka mendapatkan selebaran tulisan tersebut," terang Isnanto yang tinggal di Desa Sei Glugur.
Dalam pertemuan yang bertempat di ruangan Kapolsek yang dihadiri sekitar 16 orang tokoh agama, Kapolsek Pancur Batu, Kompol JK Tampubolon yang didampingi Kanit Binmas AKP MKL Tobing, dan Bhabinkamtibmas Aiptu Rudang Tarigan, menghimbau kepada tokoh-tokoh agama yang ada disetiap desa yang ada di Pancur Batu, agar memberikan himbauan kepada warga untuk tidak terpancing dengan selebaran-selebaran yang menimbulkan perpecahan antar umat beragama. "Jika ada warga yang mendapatkan selebaran tersebut, agar segera memusnahkannya atau memberikan selebaran tersebut ke Polsek Pancur Batu," terangnya.
Tampubolon juga menjelaskan, saat ini tulisan berupa selebaran tersebut sudah beredar di Sumatera Utara, namun belum kita temukan di wilayah Pancur Batu. Melalui internet juga sudah ada. "Kita harus mengantisipasi tulisan yang menjelek-jelekkan satu agama, agar jangan ada lagi perpecahan di Indonesia ini," tuturnya.
sementara itu Ustadzh Isnanto, saat menghadiri petemuan tersebut memberikan apresiasi positif kepada Kapolsek yang tanggap dengan isu-isu yang tak benar. "Saya juga telah mengetahuinya melalui internet, dan apa yang diungkapkan oleh penulis itu sangat berbahaya dan tidak benar. Saya akan memberitahukan warga yang ada di desa saya, agar tidak mudah terpancing jika mereka mendapatkan selebaran tulisan tersebut," terang Isnanto yang tinggal di Desa Sei Glugur.