Persoalan dugaan kecurangan penerimaan CPNS tak kunjung usai. Setelah 17 CPNS Medan mendatangi LBH, kini CPNS dari Pemkab Batubara. Sebanyak 50 orang CPNS mendatangi LBH Medan, untuk mengadukan hal ini, Rabu (23/2).
Awalnya, 50 CPNS ini sudah dinyatakan lulus oleh Universitas Indonesia(UI) melalui seleksi calon CPNS Pemkab Batubara.
Namun dari hasilpengumuman di Pemkab Batubara nama mereka tidak ditemukan. Subroto Atmojo (27) warga Jl. Rawi 5 Kel. Tangkahan Kec, Medan Labuhan yang jugaikut dalam seleksi penerimaan CPNS di Pemkab Batubara mengatakan bahwa dia ikut dalam seleksi penerimaan CPNS di Pemkab Batubara untuk menjadi pengawaskendaraan bermotor di Dinas Perhubungan
.“Jelas sekali nama saya terbit di Harian Mandiri. Kelulusan itu dinyatakan oleh UI, sebagai pengumuman kelulusan CPNS Pemkab Batubara. Tapi kenapa padapengumuman di Pemkab Batubara saya tidak lulus,” ujarnya.
Ia bilang, perjuangannya untuk mempelajari bahan-bahan untuk mengikuti seleksi penerimaan CPNS ini menjadi sia-sia. “Apalagi kalau bukan karena uang,” ujarnya.
Ia telah menanyakan kepada BKD Pemkab Batubara mengenai persoalan ini. Namun tidak ada jawaban yang pasti dari mereka. Mereka bilang, memang ada perbedaan antara pengumuman dari UI dan Pemkab.
Suardi (32) warga Simalungun ini juga bernasib sama. Ia melamar sebagai Penyuluh Perindustrian Perdagaan dan Koperasi (Perindagkop) pada formasi tahun 2010 lalu.
Namanya tercantum lulus dari pengumuman UI, namun di Pemkab, namanya tidak kelihatan. Ia sempat curiga dengan teman yang tidak hadir sewaktu ujian.
“Saya lebih sangat curiga dalam hasil pengumuman oleh Pemkab Batubara, karenaada peserta yang tidak ukut ujian tapi dinyatakan lulus oleh Pemkab,” ujarnya.
Untuk itu, mereka berharap. Dengan bantuan LBH Medan untuk menyelesaikan masalah ini. Direktur LBH Medan Nuriono yang didampingi Wakil Direktur mengatakan LBH Medan siap membantu pelapor ini.
Apalagi, jumlah mereka tidak sedikit. Lebih banyak dibandingkan dengan pelapor yang di Medan.
Awalnya, 50 CPNS ini sudah dinyatakan lulus oleh Universitas Indonesia(UI) melalui seleksi calon CPNS Pemkab Batubara.
Namun dari hasilpengumuman di Pemkab Batubara nama mereka tidak ditemukan. Subroto Atmojo (27) warga Jl. Rawi 5 Kel. Tangkahan Kec, Medan Labuhan yang jugaikut dalam seleksi penerimaan CPNS di Pemkab Batubara mengatakan bahwa dia ikut dalam seleksi penerimaan CPNS di Pemkab Batubara untuk menjadi pengawaskendaraan bermotor di Dinas Perhubungan
.“Jelas sekali nama saya terbit di Harian Mandiri. Kelulusan itu dinyatakan oleh UI, sebagai pengumuman kelulusan CPNS Pemkab Batubara. Tapi kenapa padapengumuman di Pemkab Batubara saya tidak lulus,” ujarnya.
Ia bilang, perjuangannya untuk mempelajari bahan-bahan untuk mengikuti seleksi penerimaan CPNS ini menjadi sia-sia. “Apalagi kalau bukan karena uang,” ujarnya.
Ia telah menanyakan kepada BKD Pemkab Batubara mengenai persoalan ini. Namun tidak ada jawaban yang pasti dari mereka. Mereka bilang, memang ada perbedaan antara pengumuman dari UI dan Pemkab.
Suardi (32) warga Simalungun ini juga bernasib sama. Ia melamar sebagai Penyuluh Perindustrian Perdagaan dan Koperasi (Perindagkop) pada formasi tahun 2010 lalu.
Namanya tercantum lulus dari pengumuman UI, namun di Pemkab, namanya tidak kelihatan. Ia sempat curiga dengan teman yang tidak hadir sewaktu ujian.
“Saya lebih sangat curiga dalam hasil pengumuman oleh Pemkab Batubara, karenaada peserta yang tidak ukut ujian tapi dinyatakan lulus oleh Pemkab,” ujarnya.
Untuk itu, mereka berharap. Dengan bantuan LBH Medan untuk menyelesaikan masalah ini. Direktur LBH Medan Nuriono yang didampingi Wakil Direktur mengatakan LBH Medan siap membantu pelapor ini.
Apalagi, jumlah mereka tidak sedikit. Lebih banyak dibandingkan dengan pelapor yang di Medan.